Imunisasi dan
Konspirasi di dalamnya.
Jika kita lihat sejarah
vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat tahu bahawa
kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia diketuai oleh
Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah seorang keluarga Yahudi
yang paling berpengaruh di dunia, dan mereka adalah sebahagian dari Zionisme
Internasional.
Kenyataannya, mereka
adalah WHO dan lembaga strategi lainnya
:
The UN’s WHO was
established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the
same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller
Foundation established the U.S. Government’s National Science Foundation, the
National Institute of Health (NIH), and earlier, the nation’s Public Health
Service (PHS).
~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”
~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”
Wah wah wah hebat
penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis.
Dilihat dari latar
belakang WHO, jelas bahawa vaksinasi moden (atau imunisasi) adalah salah satu
campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperhambakan
seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.
Apa Kata Para
Ilmuwan Tentang Vaksinasi (imunisai)?
“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin
yang tidak pernah digunakan.”
~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
“Vaksin menipu tubuh badan supaya tidak lagi
menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem
imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
“Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum
kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus
kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan
vaksinasi sebelumnya.”
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
“Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya
adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
“Kasus polio meningkat secara cepat sejak
vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun
1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
“Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang
lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun,
dan kasus autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
“Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan
jumlah anak-anak dan orang dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan
syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus,
artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang
tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
“Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa
menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan
meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung
pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua
infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak
dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun
apapun juga ke dalamnya.”
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
Kenapa ia
terjadi? Apa rahsia di sebalik vaksin dan imunisasi?
Menurut kajian tentang
imunisasi yang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Yang mana mengaitkannya
dengan metode ilmu genetik dalam Islam.
Vaksin yang telah
diprodukkan dan dihantar ke berbagai tempat di belahan bumi ini (terutama
negara muslim, negara dunia ketiga, dan negara berkembang), adalah sebuah projek
untuk mengacau sifat dan watak generasi penerus di negara-negara tersebut.
Vaksin tersebut
dibiakkan di dalam tubuh manusia yang mana kita tidak ketahui sifat dan asal
muasalnya. Kita tau bahawa vaksin didapati dari darah sang penderita penyakit
yang telah berhasil melawan penyakit tersebut. Ini bermaksud dalam vaksin
tersebut terdapat DNA lain (mungkin orang asing,mungkin binatang dan
sebagainya).
Pernahkah anda berpikir
apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan
suci?
DNA merupakan molekul dalam
sel asid nukleik utama yang terkandung di dalam kromosom. Ia sangat unik dan
penting kepada manusia serta organisma hidup.
DNA yang terbina daripada
unit nukleotida terdiri daripada tiga juzuk utama iaitu deoksiribosa, fostat
dan bes bernitrogen ibarat kad pengenalan diri kerana tiada manusia mahupun
organisma mempunyai DNA serupa di muka bumi ini kecuali mereka adalah kembar
seiras. DNA merangkuman genetik
leluhur-leluhur kita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarah
penyakitnya.
Lalu apa jadinya
apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul dan wataknya bila tercampur
dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayi tersebut akan mewarisi genetik DNA lain
dalam vaksin tersebut.
Pernahkan anda terpikir
apabila DNA lain dalam vaksin tersebut dipilih dari orang-orang yang terbuang,
kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminum alkohol, dan sebagainya?
Zat-zat kimia
berbahaya dalam vaksin.
Vaksin mengandung
substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan
performa vaksin. Seperti merkuri, formaldehyde, dan aluminium, yang dapat
membawa efek jangka panjang seperti keterbelakangan mental, autisme,
hiperaktif. alzheimer, kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak
autis meningkat dari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.
Babi dalam
Vaksin.
Penggunaan asam amino
binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yang baru. Bahkan kaum Muslim dan
Yahudi banyak yang menentang hal ini karena babi memang diharamkan, seperti
tertuang dalam Qur’an ayat berikut :
“Diharamkan bagimu
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya,
dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Qur’an surah
Al-Maidah (5) ayat 3
Bahkan dalam Perjanjian
Lama (Taurat) juga disebutkan :
“Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupun kukunya terbelah, ia
tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakan dan bangkainya pun tak boleh
disentuh karena binatang itu haram.”
Imamat 11 : 7-8
Lalu mengapa Allah
mengharamkan Babi?
1. Asam Amino
manusia yang hanya sedikit berbeda dari binatang babi.
Asam amino adalah salah
satu penyusun protein pada makhluk hidup. Jika kita melihat insulin pada
manusia dan babi, maka hanya akan terpaut satu daripada babi. Berikut
penjelasannya :
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeza
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeza
Insulin babi : C257H383N65O77S6 MW=5777,6
Penjelasan : hanya 1 asam amino berbeza
Insulin manusia : C256H381N65O76S6 MW=5807,7
Insulin sapi : C254H377N65O75S6 MW=5733,6
Penjelasan : ada 3 asam amino berbeza
Para produsen vaksin
mengatakan bahwa jika menggunakan asam amino babi, maka mereka tidak memerlukan
banyak proses penelitian lagi karena hanya terpaut satu asam amino. Berbeda
dengan sapi yang terpaut 3 asam amino.
“Secara chemisty,
DNA manusia dan babi hanya beda 3 persen. Aplikasi teknologi transgenetika
membuat organ penyusun tubuh babi akan semakin mirip dengan manusia.”
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB
~ Dr. Muladno, ahli genetika molekuler di Fakultas Peternakan IPB
Tapi sayangnya mereka
lupa jika asam aminonya hampir identik berarti sama saja kita memakan daging
manusia (kanibal), dan telah jelas bahwa kanibal dapat menyebabkan
penyakit-penyakit genetik yang tidak bisa disembuhkan, termasuk penyakit syaraf
dan lain-lain.
Di China, terdapat
sebuah desa yang gemar memakan daging manusia yang melintas di desanya, yang
kemudian digunakan untuk sebuah perayaan. Mereka mengatakan bahwa rasa daging
manusia mirip dengan rasa daging babi.
2. Sifat babi
yang buruk dapat menurun kepada manusia yang memakannya.
Seorang Imam Muslim
bersama kawannya orang barat pernah melakukan kajian terhadap 3 ekor babi dan 3
ekor ayam, masing masing adalah 2 jantan dan 1 betina. Dan hasilnya adalah :
Ketika 2 ekor ayam
jantan dan 1 ayam betina dilepas, maka 2 ayam jantan tersebut bertarung hingga
satu tewas/kalah untuk merebutkan betina. Namun apa yang terjadi ketika 2 ekor
babi jantan dan 1 ekor babi betina dilepas ? ternyata babi jantan yang satu
membantu yang lain untuk melaksanakan hajat seksualnya pada si betina.
Imam berkata, “Inilah
! Daging babi itu membunuh ‘ghirah’ (rasa cemburu) orang yang memakannya dan
ini terjadi pada kaum kalian.”
Beberapa penelitian di
barat juga banyak yang menyatakan bahwa memakan babi dapat mempengaruhi watak,
resiko perselingkuhan, dan hasrat seksual yang melebihi batas kewajaran sebagai
manusia.
3. Tubuh babi
dapat mengubah virus jinak menjadi ganas.
Babi memiliki berbagai
reseptor dalam tubuhnya yang dapat menjadikan virus jinak yang masuk ke dalam
tubuh babi kemudian keluar dalam keadaan ganas, diantaranya reseptor yang
sangat dikenal para ilmuwan adalah reseptor alfa 2,6 sialic acid untuk
mengikat influenza manusia dan 2,3 sialic acid untuk mengikat virus influenza
unggas. Virus-virus yang terikat ke dalam reseptor tersebut kemudian dapat
berubah menjadi ganas. Selain itu reseptor-reseptor itu juga dapat mengikat dua
jenis virus yang memiliki sifat yang berbeda, untuk kemudian di mixing menjadi
satu virus ganas yang memiliki 2 sifat.
4. Banyaknya
penyakit dalam tubuh Babi
Kita sudah mengetahui
sejak dahulu bahawa babi mengandungi cacing pita yang sangat berbahaya. Cacing
pita dapat mengganggu sistem saraf dan dapat masuk hingga ke otak manusia.
Selain cacing pita masih banyak penyakit lainnya yang disebabkan oleh babi
melalui bakteri.
5. Sifat pelik
babi.
“Babi mempunyai
sifat kembar antara binatang buas dan binatang jinak. Sifatnya yang menyerupai
binatang buas adalah karena ia bertaring dan suka makan bangkai, sedangkan
sifatnya yang menyerupai binatang jinak ialah karena ia berceracak dan makan
rumput serta dedaunan lainnya.
Babi memiliki
syahwat yang sangat kuat, hingga pada saat ia kawin (bersetubuh), sijantan
bertenggek di atas betinanya yang berjalan bermiter-miter jauhnya. sijantan
mengejar-ngejar betina demikian kasar hingga terjadi perkelahian yang mungkin
menewaskan salah satu atau menewaskan kedua-duanya.
Dengan hanya Satu
kali mengandung, babi betina dapat melahirkan dua puluh ekor anak. sijantan
mulai bersetubuh bila telah berumur 8 bulan, sedangkan betinanya mulai
melahirkan bila telah mencapai umur 6 bulan. Di beberapa negeri, babi mula
bersetubuh pada umur 4 bulan, betinanya mulai bunting setelah dikawini dan akan
melahirkan setelah bunting selama enam atau tujuh bulan. Babi betina yang telah
mencapai umur 15 tahun tidak dapat beranak. Jenis binatang ini adalah yang
paling banyak mempunyai keturunan. Babi jantan merupakan binatang jantan yang
paling tahan lama bertenggek di atas betinanya.
Yang menghairankan,
jika sebelah matanya dicungkil ia segera mati. Babi memiliki kesamaan dengan
manusia, iaitu kulitnya tidak dapat dikelupas kecuali jika dipotong lebih dulu
daging yang berada di bawahnya.”
~ Kamal al-Din
Muhammad ibn Musa al-Damiri, dalam Kitabul-Hayawan Al-Kubra
Bencana akibat vaksin yang tidak pernah disiarkan.
- Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
- Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
- Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
- Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.
- Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
- Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.
- Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui vaksin cacar.
- Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.
- Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
- Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”
- Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
- Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya program vaksin.
- Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
- Dan banyak lagi.
Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap
penyakit?
Walene James, pengarang buku Immunization:
the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan
untuk menciptakan kekebalan nyata.
Sebelum introduksi vaksin cacar dan
gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus tidak
berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak menghasilkan
respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik
dari 0.55 per 1000 orang di 1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead
County, Minnesota. Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana
vaksin mulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama
bayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000
dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat hampir
semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan kemajuan medikal
kecuali SIDS.
Kasus kematian SIDS meningkat pada saat
jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36
per anak.
Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12
kasus kematian pada anak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi
DPT. Dia kemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir
mati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3
korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu
sebelumnya.
Tidak ada satu kematian pun yang
dihubungkan dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada
pemberitaan negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu
menguntungkan bagi perusahaan farmasi.
Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa
vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga
kontraproduktif karena melukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko
kanker, penyakit kekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.
Lalu adakah imunisasi yang benar menurut
Islam?
Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang
mengajarkan dan mencadangkan.
Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij
hadits dari Asma’ binti Abi Bakr
Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya
ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar
dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di
Quba’ dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam, maka Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam menaruh
Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam
memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan
itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalui Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliau men-tahnik-nya, lalu Rasulullah
Shalallaahu alaihi wasalam pun mendoakannya dan mendoakan keberkahan
kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan
Muslim- dari Abu Musa Al-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan
mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu
alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya
dengan kurma.” dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW
mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali
kepadaku.”
Imunisasi yang selama
ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapat berdampak kepada masalah yang sangat
serius bagi kehidupan penduduk dunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan
ras lainnya berada di bawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup
adik laki-laki saya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya
kita membuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagai propaganda
yang mereka lakukan.
Bahkan Allah telah
menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :
“Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu
berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal
atas perbuatanmu itu.”
Qur’an
surah Al-Hujuraat (49) : 6
agreed....
ReplyDelete